RUANG IKLAN 125X125

Selasa, 27 November 2012

Cara Rasulullah SAW Menjaga Kesehatan Diri

1.> SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan sholat sunnah malam, sholat sunnah dan sholat Subuh secara berjemaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antaranya mendapat limpahan pahala, kesegaran udara Subuh yang baik terutama untuk merawat penyakit serta memperkuat akal fikiran. 2.> AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN Rasulullah SAW sentiasa bersih dan rapi. Setiap Kamis atau Jum'at, Baginda mencuci rambut halus di pipi, memotong kuku, bersikat serta memakai minyak wangi. “Mandi pada hari Jum'at adalah sangat dituntut bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman.” (HR. Muslim) 3.> TIDAK PERNAH MAKAN BERLEBIHAN Sabda Rasulullah SAW : “Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan).” (Muttafaqun ‘Alaih) Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda : sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu pendidikan khusus bagi umat Islam yaitu dengan berpuasa pada bulan Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan, selain Nabi selalu berpuasa sunnah. 4.> GEMAR BERJALAN KAKI Rasulullah SAW berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dan mengunjungi rumah sahabat. Apabila berjalan kaki, peluh pasti mengalir dan peredaran darah berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung. Berbanding kita sekarang yang lebih senang menaiki kendaraan dari pada berjalan kaki. Kalau mau meletakkan kendaraan, mesti menaruhnya betul-betul di tempat yang hendak kita pergi. 5.> TIDAK PEMARAH Nasihat Rasulullah SAW ‘jangan marah’ diulangi sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kesihatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi lebih kepada kebersihan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan perasaan marah yaitu dengan mengubah posisi ketika marah, bila berdiri, maka hendaklah kita duduk dan apabila sedang duduk, maka perlu berbaring. Kemudian membaca Ta’awwudz, karena marah itu berasal dari gangguan syaitan yang terkutuk, segera mengambil wudhu’ dan sholat dua rakaat untuk mendapatkan ketenangan serta menghilangkan gundah di hati. 6.> OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA Sikap optimis memberikan kesan emosional yang mendalam bagi kelapangan jiwa selain perlu memperbanyak sabar, istiqamah, bekerja keras serta tawakkal kepada Allah SWT. 7.> PEMAAF Pemaaf adalah sifat yang sangat dituntut untuk mendapatkan ketenteraman hati dan jiwa. Memaafkan orang lain membebaskan diri kita daripada belenggu rasa kemarahan. Sekiranya kita marah, maka marah itu melekat pada hati. Justru, jadilah seorang yang pemaaf karena menyebabkan jiwa dan badan kita sehat. “BAHAGIA sebenarnya bukan MENDAPAT, tetapi dengan MEMBERI. Sebenarnya, banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah. Semoga hati kita semakin dekat dengan Nabi yang amat kita rindukan pertemuan dengannya.” Wallaahu a’lam bishshawaab

JADWAL SHALAT : DIRIKANLAH SHALAT

PERTOLONGAN ALLAH SWT DI BUMI PALESTINA

GAZA, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya. Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu. Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat. Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya. Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza. Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat. Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”. Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para hamba-Nya yang taat dan ikhlas berjuang. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnalis, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka. Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu. Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel. Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam. Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan. Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “ Wahai pembohong ! Mereka itu berseragam putih !” Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah ? Sopir malang itu menjawab, “ Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulans.” Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “ Pasukan yang berpakaian putih-putih di belakangmu tadi, masuk kelompok mana ?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya . “ Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki . Suara Tak Bersumber Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan ( Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan ). Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut. “ Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi. Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak. Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali. “Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib. Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib. Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.” Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel. Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis ?” tanyanya. “Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya Saksi Serdadu Israel Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa. Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta. “Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

E C W I D

Kamis, 11 Oktober 2012

PILIHLAH PEMIMPIN YANG ADIL DAN BERTANGGUNGJAWAB

JAGALAH AMANAT DAN SERAHKAN URUSAN PADA AHLINYA Abu Hurairah r.a. berkata," Ketika Rasulullah saw di suatu majelis sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung dan berkata,' Kapankah kiamat itu ?' Rasulullah terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata,' Beliau mendengar apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.' Dan sebagian dari mereka berkata,' Beliau tidak mendengarnya.' Sehingga, ketika beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda,' Di manakah gerangan orang yang bertanya tentang kiamat ?' Ia berkata,' Inilah saya, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda,' Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.' Ia berkata,' Bagaimana menyia-nyiakannya ?' Beliau bersabda,' Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat." Demikianlah sabda Rasulullah SAW mengenai masalah kepemimpinan yaitu harus menjaga amanat dan ahli dalam urusan yang dipimpinnya. Sebab jika tidak amanah dan tidak ahli dalam urusan yang dipimpinnya, maka pemimpin seperti ini akan menyebabkan kerusakan dan kehancuran pada rakyatnya. Sebaliknya rakyat pun harus jeli dalam mencari dan memilih pemimpin. Harus yang menjaga amanat dan ahli dalam urusan yang dipimpinnya. Sebab kalau tidak, rakyatlah yang akan merasakan penderitaan dan kesengsaraan akibat mempunyai pemimpin yang tidak amanah dan tidak ahli. Jangan sampai terjadi ungkapan penyesalan dari rakyat dalam memilih pemimpin : 1. Saya menyesal memilih dia sehingga saya menderita selama masa kepemimpinannya. 2. Sedangkan saya yang tidak memilihnya ( tapi memilih yang lain ) juga ikut menderita. 3. Apalagi saya yang sama sekali tidak memilih, ikut menderita juga. Maka dari itu hati-hatilah dalam memilih PEMIMPIN.

Senin, 13 Februari 2012

TOKOH-TOKOH PSYCHOLOGY

    Tokoh-Tokoh Psikologi

    Psikologi Kepribadian

    Jurnal Psikologi Perkembangan

    Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling

    Clinical & Abnormal


    Counseling & Education

WAKTU SEKARANG MENUNJUKKAN